Hardiknas, Bupati : Jangan Ada Anak Putus Sekolah
KUDUS – Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam membentuk sikap dan perilaku siswa-siswi agar sesuai dengan nilai Pancasila. Imbauan implentasi pendidikan karakter telah diserukan Presiden Joko Widodo sejak awal masa jabatannya. Bupati Kudus H.M. Tamzil dan wakil bupati H.M. Hartopo juga menyerukan pentingnya pendidikan karakter di sekolah. Seruan tersebut disampaikan H.M. Tamzil usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan alun-alun simpang tujuh Kudus pada Kamis (2/5) pagi.
Menurutnya, pendidikan karakter tak hanya dapat dilakukan dengan teori semata, namun diperlukan praktek langsung. Bupati mencontohkan, kegiatan ekstrakurikuler dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendidik siswa agar memiliki karakter yang kuat. Kegiatan diluar kurikulum yang dimaksud adalah latihan tari kolosal dan marching band. Dua kegiatan siswa tersebut ditampilkan usai upacara Hardiknas. Pertunjukan tari kolosal bertema "Semarak Nusantara" diperagakan 175 siswa dari SMP 2 Kudus. Sementara untuk marching band, penampil berasal dari siswa SMK Wisudha Karya.
"Saya menyerahkan pendidikan karakter anak didik kepada sekolah. Kegiatan menari dan marching band seperti yang ditampilkan siswa SMP 2 Kudus dan SMK Wisudha Karya juga termasuk pendidikan karakter. Mereka mengusung semangat persatuan, kesatuan, dan nuansa Nusantara," ujarnya.
Selain itu, tema Hardiknas tahun ini yang bertajuk “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan” dinilai H.M. Tamzil sejalan dengan komitmen pemerintah kabupaten Kudus. Pihaknya mengaku selalu semangat dan sepakat memajukan dunia pendidikan. Harapannya ke depan, tidak ada lagi anak putus sekolah di Kudus. "Kami akan selalu berusaha memajukan pendidikan di Kudus. Salah satunya kami harap tidak ada lagi anak yang berhenti di tengah jalan. Semoga para siswa dapat lulus sesuai dengan tingkatannya ," tandasnya.
Terkait persoalan anak putus sekolah yang masih terjadi tiap tahun, H.M. Tamzil meminta agar sekolah dapat memberi perhatian dan pengertian kepada anak didiknya. Untuk tambahan informasi, tahun ini terdapat satu siswa di bangku SMP yang memutuskan keluar sekolah dengan alasan lebih memilih bekerja. Pihaknya memberi solusi agar siswa putus sekolah tersebut diikutkan ujian kejar paket sehingga di masa depan mendapatkan kesetaraan.
Selain itu, untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan di Kudus, para guru didorong untuk meningkatkan kompetensinya. Apalagi, H.M. Tamzil telah memberikan Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS) kepada para guru swasta. Untuk itu, orang nomor satu di Kudus tersebut mendorong agar para guru melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. "Para guru, utamanya guru swasta, harus meningkatkan kemampuannya dengan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, kan telah ada TKGS," tandasnya.
Usai upacara, H.M. Tamzil didampingi H.M. Hartopo membuka pameran lukisan dari MGMP Seni Budaya yang berlangsung di pendopo kabupaten Kudus. Bupati mengapresiasi lukisan yang sebagian besar dilukis oleh guru SMP 2 Gebog, M. Sukarno. "Saya mengapresiasi adanya pameran lukisan di pendopo. Pameran lukisan dapat menjadi sarana edukasi untuk para siswa. Selama dua hari ini, silakan ajak para anak didik melihat pameran lukisan di sini," imbaunya.